HUBUNGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN E-COMMERCE
Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia bisnis
adalah pada teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung
dengan alat utama yaitu komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi dalam
bidang tersebut yang sangat cepat. Penggunaan awal sebagai media dalam
pengolahan data administratif intern secara lokal dalam perusahaan dengan
memanfaatkan konfigurasi jaringan (Networking) berupaLocal Area Network
(LAN) dengan komunikasi data intern berupa Intranet yang kemudian berkembang
menjadi alat komunikasi data lintas wilayah dengan menggunakan konfigurasi
jaringan luas berupa Wide Area Network (WAN), Value Added Network (VAN) dan semakin berkembang
menjadi Megapolitan Network yang jaringannya meluas pada
wilayah seluruh dunia sehingga komunikasi data berkembang pada Internet (Komunikasi
Jaringan Penggunaan Bebas) dan ekstranet (Komunikasi Jaringan Penggunaan
Terbatas). Terjadi pula pergeseran teknologi dalam
konfigurasi jaringan ini dari penggunaan kabel biasa dan kabel serat optik
hingga penggunaan nirkabel Wirelless Fidelity-Wifi). Perluasan kemampuan komputer dengan konfigurasi networking
mengembangkan pola bisnis yang turut berkembang yang pada awalnya dengan
memanfaatkan internet sebagai media marketing berupa promosi produk dan
perluasan pengenalan profil perusahaan, berkembang menjadi media komunikasi
berupa pembentukan komunitas sesama pemakai produk dan produsennya dengan
mediator e-mail dalam internet sehingga perusahaan dapat
dengan mudah mendekatkan diri dengan pelangganny, perkembangan berlanjut
menjadi proses transaksi jual beli produk (e-trade)serta transaksi pertukaran financial dalam dunia perbankan (e-payment dan e-banking)dan kemudian dikembangkan lebih luas lagi menjadi berbagai pola
komersialisasi bisnis(e-commerce dan e-business) perkembangan masih berlanjut
dengan pergeseran elektronik secara dekstop menjadi portable atau mobile sehingga tercipta berbagai
media transaksi on-line dengan penggunaan mobile-phone.
Sistem Informasi Akuntansi
dan Transaksi Bisnis
Karakteristik informasi yang berupa Relevan,
Andal, Lengkap, Tepat Waktu, Dapat Dipahami dan Dapat Diverifikasi, secara
ideal dihasilkan oleh suatu pengembangan dan implementasi Sistem Informasi
Akuntansi yang terpadu yang menggabungkan secara optimal komponen berupa sumber
daya manusia, prosedur, data, software dan infrastruktur menjadi lima
siklus transaksi yaitu Revenue Cycle, Siklus pendapatan yang
mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan kas, Expenditure Cycle,
siklus pengeluaran yang mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran/pengeluaran
kas, Payroll & Human Resouces Cycles, meliputi proses
pengembangan potensi sumber daya manusia, Production Cycle siklus
proses produksi dan biaya produksi, Financial Cycle, siklus
kegiatan akuntansi dan keuangan merupakan fondasi dasar perusahaan dalam
pengembangan bisnisnya. Penerapan model Enterprise Resource Planning –
ERP yang merupakan model sistem informasi akuntansi terpadu
berbasis komputer yang dikembangkan oleh Gartner Group dan diaplikasikan oleh
banyak perusahaan (James A. Hall, 2003:545) adalah salah satu
model yang mendukung dalam pengembangan value Chain SIA pada
bisnis. Kerangka hubungan antar siklus dari sistem informasi akuntansi
terintegrasi dengan pola yang mengambil pada model ERP adalah dalam bagan
berikut :
Pola hubungan bagan tersebut diatas adalah hubungan
dengan menggunakan Diagram Resource Event and Agent (REA) dengan
pola dualitas ekonomi yaitu terjadinya proses Take and
Give dari dua pelaku (Agent) baik secara intern dalam
perusahaan maupun dengan pihak ekstern. Pola hubungan dengan asumsi menggunakan
konfigurasi networking on-line untuk komunikasi data
berbagai pihak yang terlibat akan memberikan proses kecepatan yang optimal
sehingga luas organisasi perusahaan dapat tertanggulangi melalui networking
on-line demikian pula jangkauan wilayah geografis antar siklus ataupun
antar departemen dalam organisasi dapat terpecahkan. Hubungan komunikasi data
dengan pihak ekstern termasuk dengan pemasok dan pelanggan akan dengan cepat
terjalin, pertukaran data dapat dilakukan dengan cepat dan dengan dukungan Software
dan database serta pengendalian yang baik akan menghasilkan
keakuratan data yang baik. Penggunaan digitalisasi dari
Formulir dalam kegiatan transaksional dengan penggunaan sistem pengendalian
berupa validasi input data danUser Account (Id) memberikan
efisiensi waktu dan biaya dalam proses pengolahan data transaksi, lalu lintas
data transaksi bergerak dengan cepat dan efisien membuat proses pengambilan
keputusan yang cepat dan akurat. Proses manipulasi data dilakukan dengan cepat
oleh dukungan Software yang mempunyai arsitektur effisien dan
struktur pengendalian program yang baik serta dukungan pengendalian intern dari
sistem informasi akuntansi lainnya, termasuk prosedur internal audit yang
dilakukan optimal akan menghasilkan arus informasi yang mendukung berbagai
kebijakan dan strategi perusahaan dalam memenangkan persaingan globalnya.
Keadaan bisnis yang Competitive mensyaratkan
terjadinya proses komunikasi data yang cepat baik untuk proses pengolahan
berupa manipulasi & perhitungan data, pelaporan dan analisa terhadap
data, berdasarkan pada kriteria data berupa Relevan, Andal,
Lengkap, Tepat Waktu, Dapat Dipahami dan Dapat Diverifikas proses
komunikasi data yang cepat dan terintegrasi adalah dengan menggunakan konsep
manajemen database terpadu (Integrated Database Management Systems).
Arsitektur database yang dirancang dalam bisnis yang bersifat Open
Systems memerlukan prosedur pengendalian yang kuat termasuk membaginya
kedalam dua sistem database yaitu Closed Systems Database untuk
data-data kritis kebutuhan internal perusahaan dan Open Systems
Database yang dapat digunakan dalam proses hubungan ekternal dengan
pelanggan dan pemasok.
Penggunaan model database dengan Database Management
Systems (DBMS)yang berelasional (Relational Database Management
Systems (RDBMS) sebagai pendukung penerapan ERP dalam bisnis yang Open
Systems tergambar dalam bagan di bawah ini dengan menggunakan konsep Open
Systems Database,
Arsitektur database dalam Open Systems memberikan
peluang bisnis yang lebih luas sekaligus konsekuensi negatif yang cukup
signifikan berupa keterbukaan data perusahaan. Model ini
adalah pengembangan dari model database tradisional yang bersifat tertutup (Closed
Systems Database) yang relatif aman terhadap aktivitas datanya,
kalaupun terjadi penyalahgunaan data kemungkinan penyebabnya adalah terjadi
oleh sebab penanganan internal perusahaan sehingga penanganan datanya relatif
lebih sempit. Sebagai implikasinya, implementasi terhadap pengendalian menjadi
lebih dominan dan termasuk dalamprioritas utama dalam pengembangan model Open
Systems ini. Pengendalian dalam model ini tidak saja diperlukan untuk
keamanan data internal tetapi juga sebagai jaminan atas keamanan data pelanggan
dan pemasok sehingga menjadikan mereka lebih nyaman dalam bertransaksi dengan
perusahaan. Kebijakan manajemenInformation Technology – IT menerapkan
dengan memilah kelompok data dalamClosed Systems Database dan
sebagian lagi dalam kelompok data dalam Open Systems Database perlu
dipertimbangkan, mengingat tingkat keamanan yang beresiko tinggi dan implikasi
pada Cost Control yang cukup tinggi bila menerapkan Full
Open Systems Database. Untuk kegiatan bisnis tertentu dapat menerapkan
teknologi mirroring atas data yang bersifat keluar yaitu pada
pelanggan dan pada pemasok. Pada Open systems,paling tidak
menerapkan Validasi input data pada akses masuk sistem yang
berlapis dengan tehnik kriptografi (Enkripsi) user
yang berhak serta penerapan Biometric Validation System dengan
berbagai bentuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar